'/> Desain Kuesioner Untuk Mencegah Non Response -->

Info Populer 2022

Desain Kuesioner Untuk Mencegah Non Response

Desain Kuesioner Untuk Mencegah Non Response
Desain Kuesioner Untuk Mencegah Non Response
Tidak ada survei mencapai sukses tanpa kuesioner yang dirancang dengan baik. Kuesioner yang baik ialah kuesioner yang handal yaitu valid dan reliabel.


Kuesioner yang baik juga mencegah terjadinya non response. Peneliti sering kecewa alasannya ialah kuesioner yang disebar mempunyai respon yang rendah sehingga kuantitas data tidak mencapai sasaran sampling.

Cara paling gampang yaitu memakai desain kusesioner mapan dan telah teruji dari waktu ke waktu. Tapi tidak semua kuesioner mapan sesuai konteks yang diukur. Kebanyakan peneliti menciptakan desain gres semoga sesuai konteks.


Sayangnya, lagi-lagi, desain kuesioner tidak mempunyai dasar teoritis untuk memandu peneliti membuatkan kuesioner sempurna. Pengalaman peneliti pada kesannya yang lebih banyak berbicara. Tapi ada beberapa kebijkasanaan umun sebagai berikut:

1. Buatlah Daftar Pertanyaan Sesingkat Mungkin
Semua orang sibuk. Perusahaan dan organisasi juga mungkin mendapatkan banyak kuesioner lain sejenis. Jika kuesioner Anda panjang dan rumit mereka tidak akan menanggapi. Cantumkan hanya isu yang diharapkan dan buang pertanyaan tidak perlu.
2. Menargetkan Kuesioner Dengan Hati-Hati
Anda harus memastikan kuesioner jatuh ke responden yang benar-benar relevan. Jika mereka tidak sanggup menjawab beberapa pertanyaan pertama, maka sangat mungkin mereka tidak akan menjawab pertanyaan selanjutnya.
3. Pertimbangkan Anonimitas
Jika kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan sensitif atau pribadi, Anda perlu meyakinkan responden bahwa tanggapan mereka dirahasiakan.
4. Mungkin Menawarkan Imbalan
Kuesioner komersial mencoba untuk menarik hati dengan mengatakan kesempatan atau hadiah. Jelas mahasiswa tidak sanggup melaksanakan ini, tapi insentif penting untuk memotivasi orang mengisi kuesioner. 
Anda sanggup mengatakan untuk mengirim responden salinan hasil survei atau menjelaskan bahwa responden sanggup mengambil manfaat pribadi dari hasil survei yang dilakukan.
5. Jangan Membuat Responden Membayar Prangko atau Pulsa
Responden tidak akan mau mengirim balik hasil kuesioner jikalau harus membeli prangko atau telepon balik dengan memakai pulsa mereka.
6. Cari Waktu Tepat
Responden mungkin berniat membalas, tapi banyak hal penting lain yang harus dilakukan. Kirim undangan pengingat dengan sopan terkait waktu. Hari Jumat atau Senin mungkin hari yang baik untuk melaksanakan ini.


Advertisement

Iklan Sidebar