'/> Penyakit Menular Seksual (Pms) -->

Info Populer 2022

Penyakit Menular Seksual (Pms)

Penyakit Menular Seksual (Pms)
Penyakit Menular Seksual (Pms)
Pengertian Penyakit Menular Seksual (PMS)

Penyakit menular seksual atau PMS, sekarang dikenal dengan istilah infeksi menular seksual atau IMS, yaitu penyakit atau infeksi yang umumnya ditularkan melalui relasi seks yang tidak aman. Penyebaran bisa melalui darah, sperma, cairan vagina atau pun cairan badan lainnya.
Selain itu, penyebaran tanpa relasi seksual juga bisa terjadi dari seorang ibu kepada bayinya, baik ketika mengandung atau melahirkan. Pemakaian jarum suntik secara berulang atau bergantian di antara beberapa orang juga berisiko menularkan infeksi. 


Berikut ini yaitu beberapa penyakit menular seksual yang umum terjadi.

1.  Penyakit Menular Seksual  yang Disebabkan oleh Bakteri

Setidaknya terdapat tiga penyakit menular sosial yang akan akan dibahas pada artikel ini, yaitu sifilis, gonore, dan chlamydia.

a.  Sifilis

Sifilis atau raja singa yaitu penyakit seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum. Gejala awal sifilis adalah munculnya lesi atau luka pada alat kelamin atau pada mulut. Luka ini mungkin tidak terasa sakit, tapi sangat gampang untuk menularkan infeksi. Luka atau lesi ini akan bertahan antara 1 - 2,5 bulan.

Jika sifilis tidak ditangani, infeksi ini akan berlanjut ke tahap yang berikutnya. Pada tahap berikutnya, ruam akan berlanjut dan tanda-tanda yang mirip gejala flu seperti demam, nyeri pada persendian, dan sakit kepala akan muncul. Kerontokan rambut hingga pitak juga bisa dialami penderita.

Jika dibiarkan, sifilis bisa mengakibatkan kelumpuhan, kebutaan, demensia, impotensi, duduk masalah telinga dan bahkan kematian.

Untuk memastikan diagnosis sifilis, tes darah biasa bisa dilakukan. Terkadang tanda-tanda yang muncul sulit dikenali sebagai penyakit sifilis, maka segera lakukan tes darah bila meragukan diri berisiko terkena sifilis.

Antibiotik ibarat suntikan penisilin dipakai untuk mengobati sifilis. Jika sifilis diobati dengan benar, tahapan sifilis yang lebih parah bisa dicegah. Hindari relasi seksual sebelum memastikan infeksi sifilis benar-benar hilang. Pastikan juga untuk memeriksakan kesehatan pasangan Anda ketika ini atau orang yang pernah berafiliasi seksual dengan Anda bila Anda terdiagnosis sifilis.
Anda bisa mengetahui isu selengkapnya mengenai penyakit sifilis di laman ini.

b.  Gonore atau kencing nanah

Gonore atau kencing nanah yaitu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Beberapa penderita penyakit ini tidak menunjukkan tanda-tanda apa pun sehingga bisa tidak diketahui sama sekali.

Gejala gonore pada pria:
  • Pada ujung peniskeluar kotoran berwarna putih, kuning, atau hijau
  • Rasa sakit atau sensasi terbakar ketika buang air kecil
  • Sering buang air kecil
  • Rasa sakit di sekitar testikel
Gejala gonore pada wanita:
  • Cairan vagina yang encer dan berwarna kuning atau hijau
  • Sering buang air kecil
  • Sensasi terbakar atau sakit ketika buang air kecil
  • Rasa sakit pada perut potongan bawah pada ketika berafiliasi seks atau setelahnya
  • Pendarahan pada ketika berafiliasi seks atau setelahnya, atau pendarahan berlebihan ketika mengalami menstruasi
  • Siklus menstruasi yang terganggu
  • Gatal di sekitar kelamin
  • Demam
  • Kelelahan
Infeksi gonore juga bisa berdampak pada potongan rektum, tenggorokan, atau mata. Diagnosis untuk memastikan apakah Anda terinfeksi gonore yaitu dengan melaksanakan tes urin. Selain itu, pengambilan sampel cairan dari potongan yang terinfeksi juga bisa dilakukan.

Sama ibarat sifilis, infeksi gonore atau kencing nanah bisa dengan gampang diobati dengan antibiotik. Sangat penting untuk minum obat antibiotik sesuai takaran dan jangka waktu yang dianjurkan biar infeksi benar-benar lenyap. Jika tidak ditangani dengan baik, gonore atau kencing nanah bisa mengakibatkan kemandulan.

c.  Chlamydia (klamidia)

Chlamydia atau klamidia adalah jenis penyakit seksual umum yang disebabkan oleh bakteri Klamidia trachomatis. Beberapa orang tidak mencicipi tanda-tanda sama sekali, jadi penularan bisa terjadi tanpa disadari oleh orang yang sudah terinfeksi.

Gejala klamidia pada wanita:
  • Cairan vagina tidak normal dan mengeluarkan bau yang tidak biasa
  • Sensasi terbakar atau sakit ketika buang air kecil
  • Menstruasi yang sakit
  • Sakit ketika melaksanakan relasi seksual
  • Rasa gatal atau sensasi terbakar di sekitar vagina
Gejala klamidia pada pria:
  • Pada ujung penis keluar kotoran berwarna jernih atau putih
  • Sakit pada ketika buang air kecil
  • Rasa gatal atau panas sekitar lubang penis
  • Rasa sakit dan pembengkakan di sekitar testikel
Infeksi klamidia juga bisa menyerang rektum, tenggorokan, atau mata. Untuk mendiagnosis klamidia bisa dengan cara tes urin atau pengambilan sampel cairan dari alat kelamin.

Pengobatan infeksi ini yaitu dengan cara mengonsumsi antibiotik. Pastikan untuk menghabiskan obat yang sudah diresepkan oleh dokter, meski kondisi terasa sudah membaik. Lakukan tes urin atau sampel cairan alat kelamin sekali lagi sehabis pengobatan simpulan untuk memastikan infeksi benar-benar telah sembuh.

Jika tidak dirawat pada wanita, klamidia bisa mengakibatkan kemandulan dan juga kelahiran prematur. Infeksi ini juga bisa ditularkan ketika melahirkan. Bayi bisa mengalami infeksi mata dan bahkan kebutaan. Sedangkan pada pria, klamidia bisa mengakibatkan peradangan pada terusan kencing, infeksi pada kandung kemih dan epididymitis, serta infeksi pada rektum.

2.  Penyakit Menular Seksual yang Disebabkan oleh Virus

Herpes genital, kutil kelamin, dan HIV adalah contoh-contoh penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus.

a.  Herpes Genital

Herpes genital adalah penyakit seksual yang disebabkan oleh virus herpes simpleks atau sering disebut HSV. Gejala herpes genital akan muncul beberapa hari sehabis terinfeksi HSV. Luka melepuh berwarna kemerahan serta rasa sakit pada wilayah genital menjadi gejala herpes awal yang muncul. Mungkin akan terasa gatal atau sakit ketika membuang air kecil.

Virus ini sanggup bersifat dorman atau tidak aktif dan bersembunyi di dalam badan tanpa mengakibatkan gejala. Tapi ketika virus ini kembali aktif, luka akan muncul kembali. Tapi luka yang terjadi biasanya lebih kecil dan tidak terlalu sakit lantaran badan telah menghasilkan antibodi terhadap virus ini sehabis pertama kali terinfeksi. Antibodi yang sudah ada akan melawan kemunculan kembali virus ini.

Diagnosis herpes genital bisa dilakukan dengan pengambilan sampel cairan dari luka yang muncul atau dengan melaksanakan tes darah. Hingga kini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan herpes genital. Tapi tanda-tanda yang terjadi bisa dikendalikan dengan obat-obatan antivirus.

b.  Kutil Kelamin

Kutil kelamin atau kutil genital yaitu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus yang dikenal sebagai human papillomavirus (HPV). Kutil kelamin yaitu kutil yang muncul di sekitar alat kelamin atau di area dubur. Kutil ini mungkin tidak menimbulkan rasa sakit, tapi biasanya akan muncul rasa gatal-gatal, memerah dan bahkan bisa berdarah.

Kutil akan muncul sekitar satu hingga tiga bulan sehabis terjadinya infeksi HPV. Tapi ada sebagian orang yang sudah terinfeksi, tapi tidak pernah mengalami kemunculan kutil. Kutil sanggup muncul pada verbal atau tenggorokan orang yang melaksanakan seks oral. Kaprikornus kutil tidak hanya muncul di area genital atau dubur saja.

Penyebaran virus ini tidak hanya melalui relasi seksual. HPV bisa menyebar melalui kontak eksklusif dari kulit ke kulit. Untuk memastikan diagnosis apakah terdapat kutil kelamin, dokter akan melaksanakan investigasi fisik pada potongan yang terinfeksi. Selain itu bisa dilakukan tes khusus untuk mendiagnosis HPV.

Tidak ada pengobatan atau penanganan yang bisa melenyapkan virus HPV dari badan sepenuhnya. Kutil yang muncul di area kelamin atau dubur bisa ditangani dengan mekanisme pembekuan, terapi laser, atau menggunakan krim. Operasi juga bisa dilakukan untuk mengangkat kutil yang besar.

Orang yang terinfeksi virus HPV lebih berisiko terkena kanker serviks, kanker penis, dan juga kanker rektum. Meski tidak semua jenis virus HPV berkaitan dengan kanker, disarankan untuk melaksanakan investigasi sel kanker melalui secara teratur bila terinfeksi HPV.

c.  HIV

HIV atau human immunodeficiency virus adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus ini sanggup tertular melalui relasi seks yang tidak aman, menyebarkan alat suntik atau pun jarum, dari ibu kepada bayinya, maupun melalui transfusi darah.

Sistem kekebalan badan akan melemah dan tidak bisa melawan infeksi maupun penyakit akhir virus ini. Hingga kini, belum ada obat untuk sepenuhnya melenyapkan HIV dari tubuh. Pengobatan HIV umumnya dilakukan untuk memperpanjang usia dan meredakan tanda-tanda yang muncul akhir HIV.

HIV tidak mempunyai tanda-tanda yang jelas. Gejala awal yang terjadi yaitu tanda-tanda flu ringan disertai demam, sakit tenggorokan, maupun ruam. Seiring virus HIV menyerang sistem kekebalan tubuh, badan penderita akan makin rentan terhadap banyak sekali infeksi.

Jika merasa berisiko terinfeksi virus HIV, satu-satunya cara untuk mengetahui diagnosisnya yaitu dengan melakukan tes HIV beserta konselingnya. Tes HIV bisa dilakukan di klinik Voluntary Counseling and Testing atau VCT (KTS= Konseling dan Tes HIV Sukarela).

3.  Penyebab Penyakit Menular Seksual yang Lainnya

Selain penyakit-penyakit di atas, terdapat pula beberapa penyakit lain yang bisa menjadi penyebab penyakit menular seksual, antara lain:

a.  Kudis atau scabies

Kudis adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Tungau yang sulit terlihat oleh mata ini menggali dan hidup di dalam kulit. Parasit ini bisa ditularkan melalui kontak badan secara langsung, melalui baju, peralatan tidur, atau handuk yang terinfeksi.

Gejala utama dari kudis yaitu munculnya rasa gatal yang ahli terutama pada malam hari. Rasa gatal ini sering kali muncul di potongan jari, pergelangan tangan, kaki, tubuh, atau bisa juga di area kelamin. Terkadang kudis juga bisa menimbulkan munculnya ruam.

Kondisi ini bisa ditangani dengan menggunakan krim atau sampo khusus. Setelah pengobatan, terkadang rasa gatal masih tetap ada selama beberapa lama.

b.  Kutu pada rambut kemaluan

Kutu pada rambut kemaluan yaitu serangga benalu kecil yang hidup di antara rambut badan yang kasar, ibarat rambut kemaluan. Kutu ini bisa juga hidup dibulu ketiak, rambut tubuh, jenggot,alis,dan bulu mata. Kutu ini hanya memangsa darah manusia. Kutu ini hanya bisa merangkak dari rambut ke rambut, tidak bisa melompat dari satu orang ke orang lainnya.

Gejala utama yang terjadi yaitu rasa gatal pada potongan yang terinfeksi dan terjadinya peradangan atau iritasi akhir garukan penderita. Jika mencicipi tanda-tanda ini, Anda bisa lihat secara eksklusif apakah ada kutu pada rambut kemaluan atau pun rambut lain yang terasa gatal. Kutu ini bisa diatasi dengan menggunakan krim atau sampo khusus. Anda tidak perlu mencukur rambut pada kemaluan atau rambut badan yang terinfeksi.

c.  Trikomoniasis

Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh benalu bersel satu bernama Trichomonas vaginalis. Kondisi ini gampang sekali ditularkan melalui relasi seksual. Kebanyakan penderita laki-laki tidak menyadari infeksi ini lantaran tidak mengalami tanda-tanda apa pun hingga ketika pasangan wanitanya terinfeksi dan mengalami gejala.

Gejala yang terjadi pada pria:
  • Iritasi di dalam penis
  • Sensasi rasa terbakar sesaat sehabis buang air kecil atau ejakulasi
  • Cairan penis berwarna keputihan
  • Inflamasi pada kulup
Gejala yang terjadi pada perempuan adalah:
  • Kotoran vagina encer atau berbuih warna kuning dengan bau tidak sedap
  • Rasa sakit dan gatal-gatal di sekitar vagina
  • Tidak nyaman ketika melaksanakan relasi seksual
  • Sakit ketika buang air kecil
Untuk mendiagnosis trikomoniasis bisa dilakukan dengan investigasi fisik, tes urin, dan pengambilan sampel cairan. Parasit ini lebih sulit dideteksi pada laki-laki dibandingkan pada wanita. Antibiotik bisa dipakai untuk mengobati trikomoniasis.


Advertisement

Iklan Sidebar