'/> Analisis Pementasan Drama -->

Info Populer 2022

Analisis Pementasan Drama

Analisis Pementasan Drama
Analisis Pementasan Drama
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat tiba di blog . Senang sekali rasanya kali ini sanggup kami bagikan bahan bahasa indonesia kelas 9 semester 2 : Analisis Pementasan Drama.

Analisis Pementasan Drama

1. Membahas dan Meskor Pementasan Drama

Pada kegiatan ini, kau diminta untuk memberikan peskoran pementasan sebuah drama. Aspek yang diskor dalam pementasan drama meliputi:
a. Tata Panggung
Tata panggung merupakan kawasan latar sebuah drama dimainkan. Tata panggung
merupakan pendukung keberhasilan suatu pementasan drama.
b. Tata busana
Keberhasilan seorang pelaku memerankan lakon didukung busana atau kostum. Perlu dipertidak seimbangkan bahwa busana atau kostum harus diubahsuaikan dengan karakter masing-masing tokoh.
c. Ekspresi Pemeran
Penjiwaan yang total dari para pemain drama dalam memerankan tokoh yang mereka mainkan akan menjadi kunci penentu keberhasilan sebuah pentas drama.

Dalam memdiberikan peskoran terhadap pementasan drama, peskoran haruslah:

a. Objektif dan Santun
Objektif berarti tanpa dipengaruhi rasa suka atau tidak terhadap lakon maupun para pelakon drama tersebut. Satu hal yang tak boleh dilupakan yaitu sampaikan peskoran yang adil tadi dengan penuh kesantunan biar objek yang kita skor dengan nrimo sanggup mendapatkan hasil peskoran.

b. Pembicaraan yang komunikatif dan Lancar
Kunci keberhasilan sebuah acara berbicara di depan umum yaitu bahasa pembicaraan yang praktis dipahami pendengar dan penyampaian pembicaraan yang lancar. Ketidaksiapan pembicara atau adanya demam panggung, rasa takut yang berludang keringhan menghadapi pendengar. Hal ini jangan pernah terjadi dalam diri kita.

2. Menulis Naskah Drama menurut Cerpen

Cerpen, novel, dan drama mempunyai beberapa kesamaan. Pertama, cerpen dan novel sama-sama berbentuk cerita. Kedua, novel sering pula disajikan dalam bentuk dialog menyerupai halnya drama. Nah, untuk mengubah cerpen ke dalam naskah drama, kita perlu memerhatikan tema, karakter tokoh, latar, dan rangkaian ceritanya.
Selain itu, ada tiga unsure drama yang dilarang dilupakan, yakni:
a. Tokoh yaitu pelaku yang mempunyai peranan besar dalam drama. Sifatnya bias protagonis
ataupun tritagonis,
b. Wawancang yaitu dialog yang harus diucapkan oleh tokoh,
c. Kramagung yaitu petunjuk perilaku, tindakan yang haru dilakukan oleh tokoh. Bagian ini
biasanya memakai aksara miring atau bertanda kurung.

3. Menulis Naskah Drama menurut Peristiwa Nyata

Seperti penulisan karya sastra lain, naskah drama juga terkadang sanggup ditulis menurut insiden yang pernah dialami oleh penulisnya. Peristiwa tersebut tentunya telah diubah dan diubahsuaikan dengan bentuk nakah drama.
Beberapa hal yang terkait dengan penulisan drama adalah:
a. Kalimat yang dipakai harus komunikatif dan akibattif,
b. Dialog harus ditulis dengan ragam bahasa yang sempurna sesuai dengan siapa yang berbicara, kawasan pembicaraan itu berlangung, dan duduk kasus yang dibicarakan,
c. Harus dibedakan dengan terang antara prolog, epilog, dialog dan monolog.
- Prolog yaitu kata penlampauan dalam lakon drama,
- Epilog yaitu kata penutup yang mengakhiri pementasan drama,
- Dialog yaitu percakapan para pemain,
- Monolog yaitu percakapan seorang pemain dengan dirinya sendiri. 
Advertisement

Iklan Sidebar