'/> Drama (Pengertian, Jenis, Unsur, Ciri) -->

Info Populer 2022

Drama (Pengertian, Jenis, Unsur, Ciri)

Drama (Pengertian, Jenis, Unsur, Ciri)
Drama (Pengertian, Jenis, Unsur, Ciri)
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat tiba di blog . Senang sekali rasanya kali ini sanggup kami bagikan materi bahasa indonesia : Drama meliputi pengertian, jenis, unsur intrinsik & ekstrinsik drama, ciri, tahap dan aturan panggung pementasan drama. Mari kita bahas sekomplitnya...

A. Pengertian Drama


Secara Etimologi istilah drama berasal dari bahasa Yunani yaitu “draomai” yang berarti berbuat, berlaku, bertindak atau bereaksi. Selanjutnya drama didefinisikan sebagai “Bentuk seni yang berusaha mengungkapkan perihal kehidupan insan melalui gerak atau aksion dan percakapan atau obrolan.”, (Tjahyono: 1998: 186). Drama termasuk kedalam karya sastra baru.

Istilah-istilah dalam Drama


a. Adegan : Bagian kecil dari babak drama,
b. Babak : Bagian besar dari suatu babak drama,
c. Dialog : Percakapan antar pelaku drama,
d. Episode : Bagian Cerita,
e. Lakon : Cerita yang dimainkan dalam drama,
f. Naskah : Karangan yang masih ditulis dengan tangan,
g. Komedi : Drama yang lucu dan menggembirakan,
h. Tragedi : Drama menyedihkan,
i. Peran : Pemain drama
 Senang sekali rasanya kali ini sanggup kami bagikan materi bahasa indonesia  Drama (Pengertian, Jenis, Unsur, Ciri)

B.  Jenis-Jenis Drama


Ada beberapa jenis drama tergantung dari dasar yang digunakannya. Dalam bentuk pembagian jenis drama, biasanya dipakai 3 dasar, yaitu : menurut penyajian kisah drama, menurut sarana, serta menurut keberadaan naskah drama tersebut. Berdasarkan penyajian kisah, drama sanggup dibedakan menjadi 8 jenis, antara lain:
  • Tragedi: drama yang bercerita wacana kesedihan.
  • Komedi: drama yang bercerita wacana lawakan yang penuh dengan kelucuan.
  • Tragelawakan: perpaduan antara kisah drama bencana dan lawakan.
  • Opera: drama yang obrolannya dengan cara dinyanyikan dan diiringi musik.
  • Melodrama: drama yang obrolannya diucapkan dan dengan diiringi musik.
  • Farce: drama yang ibarat dagelan, namun tidak sepenuhnya drama tersebut dagelan.
  • Tablo: jenis drama yang ludang kecepeh mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan suatu obrolan, namun dengan melaksanakan banyak sekali gerakan.
  • Sendratari: gabungan antara seni drama serta seni tari.
Berdasarkan dari sarana pementasannya, pembagian jenis drama antara lain:
  • Drama Panggung: drama yang sepenuhnya dimainkan dipanggung.
  • Drama Radio: drama radio tidak mirip biasanya. Drama ini tidak sanggup dilihat, tepai hanya sanggup didengerkan oleh penikmatnya saja dengan melalui radio.
  • Drama Televisi: hampir sama dengan drama panggung, namun drama televisi tidak sanggup diraba.
  • Drama Film: drama film memakai media layar lebar serta biasanya dipertunjukkan di bioskop.
  • Drama Wayang: drama yang diiringi dengan pagelaran wayang.
  • Drama Boneka: para tokoh drama tidak dimainkan oleh pemain drama insan sungguhan, tetapi digambarkan dengan boneka yang dimainkan beberapa orang.
Jenis drama menurut ada atau tidaknya naskah drama. Pembagian jenis drama menurut ada tidaknya naskah drama antara lain :
  • Drama Tradisional: yaitu drama yang tidak memakai naskah.
  • Drama Modern: yaitu drama yang memakai naskah.

C. Unsur-Unsur Drama


1. Unsur Intrinsik Drama


Unsur instrinsik ialah unsur yang membangun suatu drama. Dapat dikatakan, unsur ini ialah komponen yang terdapat di dalam suatu drama. Bagan- serpihan yang membangun suatu drama.

Adapun komponen- komponen yang membangun suatu drama yang dikatakan sebagai unsur instrinsik ialah:

a. Judul

Judul merupakan nama suatu drama, atau hal apapun. Dalam karya seni, judul mempunyai peranan penting yang sanggup memberikan isi dongeng secara singkat. Selain itu, dengan melihat judul, kita akan mengetahui beberapa hal atau jalan dongeng dari suatu drama. Judul sanggup memberikan siapa tokoh utama dalam drama tersebut, alur cerita, dan sebagainya.

Sebagai rujukan suatu drama berjudul “si manis jembatan ancol”, dari judul drama tersebut kita sanggup mengetahui tokoh utama dalam tersebut ialah “si manis” penghuni jembatan ancol.

Setidaknya, dari judul mampu  menciptakan ingin tau (red: rasa ketertarikan) penonton meningkat. Oleh alasannya itu, judul merupakan unsur kunci dalam suatu drama atau seni ainnya (buku, novel, dan lain-lain).

b. Tema

Tema merupakan keseluruhan dari dongeng yang dibentuk tema ialah wangsit pokok yang menjadi dasar atau pokok utama dari drama. Dapat dikatakan tema sebagai “akar” pada suatu drama. Dengan bertolakkan dari tema, unsur-unsur instrinsik drama dikembangkan dan dikarang sedemikian rupa mengikuti tema yang telah ditentukan, mirip alur, pertokohan, latar, gaya bahasa, judul, dan lainya.

c. Plot

Plot atau Alur disebut juga sebagai jalan dongeng yang disusun sedemikian rupa dari tahapan-tahaapan kejadian sehingga membentuk rangkaian cerita. Tahapan-tahapan dalam alur meliputi

- tahapan awal, pada tahapan awal ini merupakan tahapan pengenalan tokoh- tokoh dongeng serta perwatakan, latar, dan lain sebaginya.
- pemunculan konflik, tahap selanjutnya penonton diajak pada pengenalan konflik. Pada tahap ini, konflik yang merupakan bumbu biar suatu drama ludang kecepeh menarik akan terjadi. Konflik- konflik ini tentunya melibatkan tiruana pemain (tokoh). Dalam tahap ini pula penonton akan mengenal alur dari dongeng yang dibuat.
- komplikasi, tahap komplikasi atau tahap peningkatan konflik, semaki banyak insiden-insiden terjadi. Beberapa konflik pendukung akan terjadi untuk menguatkan konflik utama pada alur cerita.
- Klimaks, merupakan tahapan puncak dari konflik yang ada. Ditahapan ini merupakan tahap puncak dari ketegangan yang terjadi mulai dari awal cerita.
- Resolusi, merupakan tahap yang menujukan jalan keluar dari setiap konflik yang ada. Teka teki pada setiap konflik yang terjadi pada awal- awal dongeng akan terungkap pada tahap ini. Sering kali, perwatakan yang aseli dari setiap tokoh akan muncul di tahapan ini.
- Akhir, pada tahap ini adalahbagian the ending of the story, dalam tahap ini tiruana konfiks telah terpecahkan dan merupakan simpulan dari cerita.

Macam-macam plot dalam suatu dongeng yaitu:

- Alur maju (prograsif), set dongeng berjalan maju, mulai dari masa kini ke masa yang akan datang.
- Alur hengkang (regreasif), kebalikan dari alur progresif. Set dongeng berjalan hengkang, yang mana masa kini ialah sebuah hasil dari konflik-konflik yang terjadi pada masa lalu.
- Alur campuran, alur dongeng yang mencampurkan masa kini dengan masa kemudian dan juga dengan masa depan. Di sebut juga alur bolak- balik. Cerita dengan alur ini mengungkakpakn konflik yang belum selesai dari masa lalu, masa sekarang, dan penyelesaian di masa depan. Saling terkait satu sama lain.

d. Tokoh cerita/ perwatakan

Tokoh dongeng meriupakan individu- individuyang memainkan peran, terlibat dalam dongeng atau konflik pada sebuah drma. Macam-macam tokoh dalam sebuah cerita:

- Berdasarkan peran: tokoh utama (central) merupakan tokoh yang dikuatkan atau tokoh utama dalam sebuah dongeng atau drama. Sedangkan tokoh aksesori (figuran) merupakan tokoh yang membantu atau mendukung cerita. Dalam cerita, sanggup mempunyai beberapa tokoh utama, yang sanggup dikenali dengan sering munculnya dalam cerita. Sedangkan tokoh figuran hanya muncul beberapa scene, kemunculannya hanya untuk menunjang dongeng dari tokoh utama.
- Berdasarkan watak, tokoh antagonis ialah tokoh yang digambarkan sebagai sosok yang penuh keliciikan, jahat dan penyebab munculnya suatu konflik. Sedangkan tokoh protagonis, merupakan tokoh yang mengalami konflik bersama tokoh antagonis.
- Berdasarkan perkembangan, tokoh statis yaitu tokoh yang relative tetp tidak megalami perubahan dari mulai dongeng hingga akhir. Sedangkan tokoh yang berkembang ialah tokoh yang mengalami perubahan seiring dengan konflik- konflik yang terjadi pada alur cerita.

e. Dialog

Dialog merupakan serangkaian percakapan dalam cerita. Teknik dialog amat penting bagi sebuah cerita. Masign-masing tokoh sangat dikuatkan denga dialog yang diucapkan serta gaya atau mimik wajah.

f. Konflik

Konflik merupakan masalah, pertikaian, kontradiksi yang terjadi pada suatu drama. Konflik ini dialami oleh tokoh utama dengan dibantu oleh tokoh-tokoh penunjang. Setiap drama atau dongeng memliki konflik yang berbeda- beda. Konflik sebuah drama akan menambah ketertarikan para penonton. Bahkan sebaiknya bisa mengajak penonton seperti larut dalam pertikaian yang terjadi antar tokoh (red: merasakan). Konflik antar tokoh menyimpan teka-teki yang menciptakan penonton semakin pensaran dengan kelanjutan dongeng dan bagaimana endingnya.

g. Latar atau setting

Merupakan daerah terjadinya setiap kejadian yang berlangsung dalam alur cerita. Tak hanya itu, latar meliputi peralatan, waktu, pakaian, budaya, serta yang berafiliasi dengan kehidupan para tokoh dalam cerita.

h. Amanat

Tentu dalam sebuah dongeng ingin memberikan sebuah pesan-pesan moral kepada penonton. Amanat ini disampaikan secara tersirat artinya tidak tertulis dalam naskah namun sanggup diambil hikmah dari alur, konflik cerita. Ini merupakan serpihan amat penting dan dihentikan dilupakan dalam sebuah drama.

i. Bahasa

Bahasa yang dipakai dalam sebuah drama mempunyai kekhasan yang mengacu pada budaya, kehidupan sehari-hari, sosial budaya, serta pendidikan. Bahasa dipakai untuk menghidupkan cerita, biar dongeng senantiasa komunikatif.

2. Unsur ekstrinsik Drama


Merupakan unsur yang tiba dari luar namun menghipnotis sebuah dongeng yang disajikan. Artinya, unsur-unsur ekstrinsik tidak terlibat pada jalannya certa, namun keberadaan unsur ini sangat menghipnotis perkembangan sebuah cerita. Oleh alasannya itu, sanggup dijumpai kasus sebuah drama yang terbengkalai dikarenakan oleh faktor ini. Yang termasuk unsur ekstrinsik sebuah drama yaitu:

- Faktor ekonomi,
- Faktor politik
- Faktor sosial- budaya
- Faktor pendidikan
- Faktor kesehatan
- Faktor psikologis pemain dan kru
- Kudang kecepejakan pemerintah, dan lain sebagainya.

D. Tahap-tahap bermain Drama


Karena rumitnya bermain drama atau teater, sehingga seorang pemain haruslah melaksanakan tahapan-tahapan bermain drama atau teater di bawah ini:
a. Casting (Pemilihan Pemain sesuai dengan watak);
b. Pembacaan Naskah;
c. Penghafalan Naskah;
d. Penghayatan Naskah;
e. Pengembangan latihan dengan improvisasi;
f. Pementasan..

E. Hukum Panggung


Dalam pementasan drama, ada beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh para pemain dari drama itu sendiri. Peraturan itulah yang disebut dengan “Hukum Panggung”. Berikut ini akan diuraikan aturan panggung yang ada dalam pementasan drama;
a. Blocking
Seorang Pemain hendaknya sanggup mengatur diri ketika berdiri di atas panggung, tidak diperkenankan bagi seorang pemain untuk membelakangi penonton atau juri dalam pementasan atau lomba drama.
b. Backing
Pemain harus sanggup mengatur arah berdiri alasannya dihentikan melaksanakan penyampingan tubuh yang berakibat pada gerakan yang menutupi penonton. Misal : Knorma dan sopan santun pemain naik ke panggung, dan mengesampingi penonton, maka si pemain tidak diperkenankan untuk melaksanakan gerakan tangan yang sanggup menutupi penonton.
c. Moving
Perpindahan dilakukan alasannya adanya motivasi yang sempurna untuk berpindah, Knorma dan sopan santun Melakukan perpindahan. Si pemain dihentikan menutupi pemain lain yang sedang berobrolan.
d. Grouping
Pengelompokan dimaksudkan untuk menyeimbangkan posisi panggung. Jangan melaksanakan posisi penumpukan pada satu sudut, melainkan harus mnyeimbangkan kebeberapa sudut di atas panggung.
e. Crossing
Penyilangan dilakukan untuk membagi gerak secara rapi, Penyilangan juga dilakukan pemain untuk menghindari blocking dan penumpukan posisi pemain. Selain itu, arah keluar harus sama dengan arah masuk.

F. Ciri-ciri Pementasan Drama


Ada kemiripan antara drama dan teater, namun dalam pementaan drama ada ciri-ciri yang khas. Ciri tersebut sebagai diberikut:
a. Dalam drama vokal tidak harus kuat, alasannya diperkuat atau diambil oleh mikrofon,
b. Emosi tidak perlu kuat, alasannya akan diperkuat oleh kamera,
c. Make up cukup tipis alasannya akan diperkuat oleh kamera.
d. Pengambilangan secara partial atau sebagian-sebagian yang dipotong sangat pendek sesuai dengan yang akan diceritakan, sehingga adegan yang salah bisa diulang-ulang hingga mencapai mirip yang dikehendaki oleh sutradara

Materi terkait : Analisis Pementasan Drama

Sumber :
http://azizvyan.blogspot.co.id/ 
harus di isi/search?q=drama-adalah-pengertian-jenis-unsur-ciri-intrinsik-ekstrinsik
harus di isi/search?q=drama-adalah-pengertian-jenis-unsur-ciri-intrinsik-ekstrinsik

Demikian materi bahasa indonesia : Drama meliputi pengertian, jenis, unsur intrinsik & ekstrinsik drama, ciri, tahap dan aturan panggung pementasan drama. Semoga berkhasiat. 
Advertisement

Iklan Sidebar