'/> Melatih Keterampilan Dalam Berpidato / Ceramah -->

Info Populer 2022

Melatih Keterampilan Dalam Berpidato / Ceramah

Melatih Keterampilan Dalam Berpidato / Ceramah
Melatih Keterampilan Dalam Berpidato / Ceramah
Setelah mempelajari seluk-beluk teori dasar pidato pada kepingan sebelumnya, kini kita akan dilatih dengan pembahasan dan latihan soal yang mengarah pada kegiatan psikomotorik. Dan tujuan pembelajaran pada kepingan ini biar siswa bisa terampil dalam bidang berpidato.

1. Menulis Teks Pidato

Mengingat keterampilan menulis merupakan keterampilan yang tersusah dalam keterampilan berbahasa, maka perhatikanlah hal-hal penting dalam menulis naskah pidato!,

  kini kita akan dilatih dengan pembahasan dan latihan soal yang mengarah  pada kegiatan p Melatih Keterampilan dalam Berpidato / Ceramah


Pada umumnya, pidato dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:

1. Pembukaan (Opening) meliputi ;

1. Salam Pembuka,
2. Salam Hormat,
3. Ucapan Syukur 

Contoh :
(1) Salam Sejahtera Untuk kita tiruana,
(2) Yang terhormat Dewan Juri, yang kami  hormati munculin, dan rekan-rekan akseptor lomba yang saya sayangi.
(3) Marilah kita ucapkan puji syukur kemunculat Allah SWT, lantaran atas berkat rahmat dan Hidayah-Nya kita sanggup berkumpul dalam program kompetisi persahabatan ini dengan sehat walafiat..

2. Isi (Content) mencakup :

1. Sapaan munculin,
2. Pokok pidato. 

Contoh :
(1) Hadirin yang saya hormati,
(2) Generasi muda yaitu generasi yang siap mengacu pada tongkat estafet pembangunan bangsa ini.Untuk itu, banyak sekali persiapan dan pembekalan yang harus dimiliki oleh generasi muda itu sendiri, biar bisa
membuat generasi ahli dan luar biasaan yang siap aktif dalam dunia kompetensi global.Tentunya hal ini perlu menjadi
tanggung tpendapat tiruana kalangan baik itu kalangan masyarakat, keluarga, pemerintah dan lain sebagainya.
Peranan pendidikan pun menjadi faktor eksternal dalam pembentuk keutuhan kepribadian generasi muda itu sendiri. Pendidikan yang tidak utuh sanggup menjadi cambuk bagi Negara ini sendiri dan sebaliknya.
……

3. Penutup (Clossing) meliputi  :

1. Permohonan Pamit,
2. Ucapan terima kasih,
3. Permohonan Maaf
4. Salam penutup

Contoh :
(1) Demikian pidato dari saya.
(2) Terima kasih atas perhatian munculin dan
(3) mohon maaf jikalau ada perkataan saya yang kurang baik dan kesalahan saya selama berpidato baik secara disengaja atau tidak disengaja.
(4) Sampai jumpa! 

Contoh Naskah Pidato:

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh
yang terhormat Dewan Juri,dan rekan-rekan akseptor lomba yang saya sayangi.

Marilah kita ucapkan puji syukur kemunculat Allah SWT, lantaran atas berkat rahmat dan Hidayahnya kita sanggup berkumpul dalam program kompetisi persahabatan ini dengan sehat walafiat. Shalawat beserta salam tak henti-hentinya pula kita curahkan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW serta pengikutnya hingga selesai zaman. Hadirin yang saya muliakan, dalam Kesempatan yang berharga ini, perkenankan bagi saya untuk memberikan pidato yang bertemakan Dengan semangat Hardiknas kita ciptakan generasi muda yang sehat dan Cerdas.

Hadirin yang saya hormati,

Generasi muda yaitu generasi yang siap mengacu pada tongkat estafet pembangunan bangsa ini.Untuk itu, banyak sekali persiapan dan pembekalan yang harus dimiliki oleh generasi muda itu sendiri, biar bisa membuat generasi ahli dan luar biasaan yang siap aktif dalam dunia kompetensi global. Tentunya hal ini perlu menjadi tanggung tpendapat tiruana kalangan baik itu kalangan masyarakat, keluarga, pemerintah dan lain sebagainya. Peranan pendidikan pun menjadi faktor eksternal dalam pembentuk keutuhan kepribadian generasi muda itu sendiri. Pendidikan yang tidak utuh sanggup menjadi cambuk bagi negara ini sendiri dan sebaliknya. Apabila kita mengamati pada sektor dunia remaja, tentunya sampaumur merupakan satuan kelompok insan yang berada pada skala usia 14-17 tahun. Pada skala ini, biasanya merupakan transisi metamorfosis untuk mencari jati diri. Remaja intinya terbentuk dalam tingkat emosi yang bisa dikatakan fluktuatif yang maksudnya mempunyai kecenderungan grafik naik turun yang tidak stabil dan selalu berubah-ubah. Hal ini tentunya menjadi sebuah pola dasar untuk diperhatikan. Lingkungan yang kurang baik, tentunya juga akan memilih dampak dan dampak yang kurang baik pula dalam perkembangan kejiwaan sampaumur itu sendiri yang kemudian akan menjadi suatu kesatuan perilaku dan sifat yang utuh serta dikhawatirkan akan menjerumuskan si sampaumur itu sendiri. Selain itu, jikalau kita menyorot ke dalam aneka macam media, banyak sekali perkembangan media yang kurang sesuai untuk dikonsumsi. Hal ini merupakan kasus krusial yang tampaknya jarang sekali diperhatikan orang tua, dan aneka macam macam pihak lainnya. Kita ambil contoh, contohnya : adegan percintaan, kekerasan, kebebasan dan lain sebagainya yang sering sekali tayang pada jam-jam padat dikonsumsi masyarakat, selain itu gampangnya mengakses arus isu melalui internet, dan homogen transaksi kejahatan lainnya. Ini merupakan contoh kecil dari kelemahan perkembangan media dalam memperoleh arus pendidikan. Nah apabila kita kembalikan kepada kodrat sampaumur kita yang intinya mempunyai perilaku meniru dari apa yang ia konsumsi, akan jadi apakah bangsa ini kelak?

Hadirin yang saya hormati,

Dari uraian di atas, ternyata membentuk kepribadian bangsa yang baik tidaklah segampang membalikan telapak tangan. Hal ini sanggup kita kaitkan, jikalau kita kembali kepada sejarah awal kemerdekaan. Knorma dan sopan santun pemerintah didesak golongan mahasiswa yang ketika itu meminta untuk meningkatkan taraf hidup dan memperbaiki kondisi negara. Ir. Soekarno yang ketika itu selaku Presiden RI menyampaikan “ Saya akan siap mengundurkan diri dari jabatan saya dan saya siap digantikan apabila diantara Saudara-Saudara ada yang sanggup dan bisa melaksanakan perbaikan dan peningkatan itu secepat saudara membalikan telapak tangan Saudara! “. Dari penggalan kisah ini, kita sanggup mengambil suatu kesimpulan bahwa keberhasilan melaksanakan dan membentuk kepribadian haruslah ditunjang dari tiruana aspek secara perlahan dan berkesinambungan. Untuk itu, dalam pidato ini saya juga hendak memberikan sebuah pesan kepada sampaumur kita biar kita selamatkan masa depan bangsa, keluarga dan diri kita sendiri dengan mengakibatkan kita sebagai insan yang berakhlak. Selamat Hari Pendidikan Nasional, semoga sampaumur Indonesia sanggup menjadi sampaumur yang berakhlak dan bermutu dan berkharisma.
Demikian pidato dari saya. Terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf jikalau ada perkataan saya yang kurang baik dan kesalahan saya selama berpidato baik secara disengaja atau tidak disengaja.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Oleh: Alvian Kurniawan, 2007
(dikutip dengan sedikit perubahan, http://www.azizvyan.blogspot.com/)



2. Berlatih Berpidato atau ceramah
Setelah selesai menulis naskah pidato, kita diajak untuk sanggup mempraktekkan pidato tersebut dengan baik. Dalam berpidato, modal dasar yang harus kita miliki yaitu keberanian, penguasaan materi dan kemampuan berkomunikasi yang baik. Tiga komponon tersebut harus disatukan sehingga kita sanggup untuk berpidato dengan baik.
Dalam berpidato, ada beberapa teknik atau metode yang dipergunakan. Untuk itu pidato dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:
a. Pidato Impromtu/ sertamerta
Pidato ini bersifat dadakan dan tidak terlalu memerlukan waktu persiapan yang relatif lama.
b. Pidato Manuskrip
Pidato ini mempergunakan metode membaca naskah, biasanya ditemukan pada ketika pejabat-pejabat tinggi berpidato.
c. Pidato Memoriter
Pidato ini dipergunakan dalam bentuk hafalan, biasanya dipergunakan dalam perlombaan pidato.
d. Pidato Ekstemporan
Pidato ini mempergunakan kertas kecil yang diberisi kerangka pidato yang akan disampaikan.
Dengan metode-metode di atas, kita diajak untuk bisa berpidato dengan pilihan cara berpidato atau ceramah masing-masing sesuai dengan yang kita minati. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk teknik kita pada ketika berpidato atau berceramah, yaitu:
a. Intonasi
Intonasi yaitu tinggi atau rendahnya suatu bunyi yang dipergunakan ketika berpidato. Intonasi harus beragam, hal ini untuk menanggulangi biar tidak terdengar terus menerus oleh pendengar.
b. Artikulasi
Artikulasi yaitu kejelasan pelafalan atau ucapan ketika berpidato. Artikulasi juga harus diubahsuaikan dengan bahasa yang dipergunakan dalam berpidato. Karena setiap bahasa mempunyai cara pengucapan yang berbeda-beda. Artikulasi sanggup kita latih dengan senam wajah, dan latihan vokal.
c. Volume
Volume atau yang sering dikenal dengan ukuran (suara) ini, menuntut untuk setiap orang yang berpidato biar menyesuaikan dengan situasi dan kondisi ketika berpidato. Misal, jikalau situasi di ruang tertutup dan sempit maka kita bisa mempergunakan volume bunyi yang tidak terlalu tinggi demikian juga sebaliknya.

3. Menyimpulkan pesan pidato atau ceramah
Mendengarkan ceramah atau pidato tidak hanya membutuhkan konsentrasi semata. Mendengarkan ceramah atau pidato juga harus didukung kemampuan memahami dan mngambil kesimpulan perihal isi ceramah atau pidato. Apalagi jikalau materi ceramah atau pidato tersebut merupakan hal penting yang harus dikuasai. Termasuk juga ceramah di dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas.
Dalam menyimpulkan isi pidato atau ceramah, sanggup dilakukan melalui dua cara, yaitu:
a. Kesimpulan tersurat
Biasanya kesimpulan ini diperoleh diakhir dari teks pidato atau ceramah yang tertulis
atau disampaikan secara eksklusif oleh orang yang sedang ceramah atau pidato sebelum mengakhiri pidato atau ceramah.
Contoh:

“ …. Dari penggalan kisah ini, kita sanggup mengambil suatu kesimpulan bahwa keberhasilan melaksanakan dan membentuk kepribadian haruslah ditunjang dari tiruana aspek secara perlahan dan berkesinambungan. Untuk itu, dalam pidato ini saya juga hendak memberikan sebuah pesan kepada sampaumur kita biar kita selamatkan masa depan bangsa, keluarga dan diri kita sendiri dengan mengakibatkan kita sebagai insan yang berakhlak.Selamat Hari Pendidikan Nasional, semoga sampaumur Indonesia sanggup menjadi sampaumur yang berakhlak dan bermutu dan berkharisma.”

b. Kesimpulan Tersirat
Biasanya kesimpulan ini tidak tertulis atau terdengar secara langsung, melainkan
kesimpulan ini harus ditafsirkan sendiri oleh pembaca atau pendengar. Artinya, sebelum menyimpulkan kita harus mencari hal-hal pokok yang disampaikan.

Contoh:

“Hadirin yang berbahagia, jikalau kita mengenang usaha para pendekar tahun 1945 maka terlintas terperinci dibenak kita bahwa semangat pertempuran yang bagaikan api tidak kunjung padam itu begitu ahli menyatu pada jiwa dan raga para pendekar pejuang 45 itu. Namun demikian tak kalah pentingnya dengan tugas kita tiruana kini ini. Perjuangan belumlah selesai. Korban telah banyak berjatuhan maka marilah kita tingkatkan terus jiwa dan semangat empat lima dengan mewujudkan jiwa-jiwa usaha yang tangguh.”

Hal penting yang disampaikan pada kutipan pidato tersebut adalah:
- Mengenang usaha pendekar tahun 1945,
- Semangat pertempuran yang bagaikan api tak kunjung padam itu begitu hebatnya menyatu pada jiwa dan raga para pendekar pejuang 45,
- Pentingnya meningkatkan jiwa dan semangat usaha 45 dalam diri kita.
Berdasarkan hal-hal penting di atas, kita sanggup menyimpulkan isi pidato di atas yaitu “Kita tingkatkan semangat usaha mengingat besarnya pengorbanan para pendekar bagi bangsa Indonesia.”


4. Mengomentari Pidato atau Ceramah
Setelah kita benar-benar memahami isi pidato secara keseluruhan dengan cara bisa memdiberikan kesimpulan dari pidato atau ceramah yang kita dengar, maka kita harus sanggup memdiberikan komentar terhadap isi pidato. Yang harus diperhatikan ketika memdiberi komentar dalam berpidato atau ceramah adalah:
a. Komentar harus disertai dengan alasan atau bukti yang logis (masuk akal),
b. Komentar disampaikan dengan bahasa yang santun.
Berdasarkan isinya, komentar dibagi menjadi dua macam, yaitu:
a. Komentar yang diberisi persetujuan
yaitu komentar yang diucapkan untuk menyatakan ketertarikan dalam isi pidato atau ceramah.
Contoh:

“Menurut pendapat saya, benarlah jikalau keberhasilan melaksanakan dan membentuk kepribadian haruslah ditunjang dari tiruana aspek secara perlahan dan berkesinambungan lantaran hal yang besar tidaklah sanggup dengan praktis untuk diperoleh tanpa usaha yang terus menerus.”

b. Komentar yang diberisi Penolakan
yaitu komentar yang diucapkan untuk menyatakan ketidaksepahaman dalam isi pidato atau ceramah.
Contoh:

“:Menurut pendapat saya, benarlah jikalau keberhasilan melaksanakan dan membentuk kepribadian haruslah ditunjang dari tiruana aspek secara perlahan dan berkesinambungan, namun jikalau terlalu perlahan juga tidak terlalu optimal, sehingga yang harus kita lakukan yaitu secara singkat tapi efisien.”


Contoh Soal:

Bacalah penggalan pidato di bawah ini untuk mentpendapat soal nomor 1 dan 2!
. Ketua sidang yang kami muliakan dan munculin yang berbahagia;
Dalam rangka pembahasan RAPBN ini, secara khusus kami ingin menggarisbawahi kasus alokasi anggaran untuk belanja pusat dan daerah, yang perbandingannya masih belum berubah, yaitu terlalu besar bobotnya untuk belanja pusat. Bahkan bila untuk belanja pusat dalam RAPBN Tahun 2008 terlihat kenaikan 7,2%, namun untuk belanja daerah kenaikannya hanya 3,2%. Demikian pula kami merasa prihatin atas kasus biaya pendidikan sebesar 20% dari APBN/APBD yang belum juga bisa tercapai. Bahkan yang kami baca akan terjadi penurunan dari anggaran tahun lalu, yakni dari 11,8% menjadi 10%. Belum terlaksananya perintah konstitusi tersebut bukanlah hanya tanggung tpendapat Pemerintah, tetapi menurut Pasal 23 Undang-Undang Dasar juga merupakan tanggung tpendapat DPR. Pasal tersebut juga mengamanatkan bahwa RUU APBN disampaikan oleh Presiden untuk dibahas bersama dewan perwakilan rakyat dengan memperhatikan perberat sebelahan DPD. Setiap kali, dan dalam kesempatan ini sekali lagi DPD mengingatkan agar’ketentuan’konstitusi’tersebut-dipenuhi.

1. Pokok bahasan dari penggalan pidato di atas adalah….
a. dewan perwakilan rakyat bertanggung tpendapat terhadap pasal 23 Undang-Undang Dasar 1945.
b. RAPBN yang cenderung naik untuk belanja pusat daripada daerah.
c. DPD memuntut biar konstitusi terpenuhi.
d. Biaya pendidikan dari anggaran yang belum juga tercapai.
Jawaban: B
Pembahasan:
Pada kalimat pertama dijelaskan bahwa dalam rangka pembahasan RAPBN ini, secara khusus kami ingin menggarisbawahi kasus alokasi anggaran untuk belanja pusat dan daerah, yang perbandingannya masih belum berubah, yaitu terlalu besar bobotnya untuk belanja pusat.

2. Berdasarkan isinya, pidato di atas disampaikan dengan teknik….
a. memoriter c. manuskrip
b. Impromtu d. Ekstemporan
Jawaban: C
Pembahasan:
Dilihat dari isinya, pidato tersebut termasuk ke dalam pidato kenegaraan. Dan pidato kenegaraan biasanya disampaikan dengan teknik membaca naskah atau manuskrip.

================================

Berilah tanda silang (X) pada salah satu karakter a, b, c dan d sebagai tpendapatan yang benar!

Soal Pembahasan
1. (1) Hadirin yang berbahagia, (2) mungkin kita sebagai warga kota ini telah lupa. (3) Karenanya perlu sering diingatkan bahwa daerah pantai kita yaitu kepingan dari tata ruang terbuka. (4) itu artinya daerah tersebut milik umum.
Bentuk dan jenis kalimat dari pidato di atas adalah….
a. (1) Kalimat sapaan, c. (1) Kalimat sapaan,
(2) Kalimat Utama, (2) Kalimat Sebab,
(3) Kalimat penjelas 1, (3) Kalimat penegasan,
(4) Kalimat penjelas 2. (4) Kalimat kesimpulan.
b. (1) Kalimat sapaan. d. (1) Kalimat sapaan,
(2) Kalimat Utama, (2) Kalimat sebab,
(3) Kalimat sebab, (3) Kalimat alasan
(4) Kalimat akibat. (4) Kalimat akibat

2. Pak Rudi yaitu seorang Kepala Sekolah disalah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Bandung. Pada Suatu hari, ia berpidato pada hari Senin. Dalam pidatonya, Pak Rudi mempergunakan catatan kecil yang ia bawa ditangannya. Bukan berarti catatan kecil tersebut akan ia bacakan begitu saja. Melainkan, catatan tersebut akan ia pergunakan pada ketika ia lupa akan apa yang akan ia sampaikan. Dalam catatan kecil itu, Pak Rudi hanya membuat beberapa kerangka isu saja.
Dari Penggalan Cerita diatas. Jenis teknik berpidato yang
disampaikan oleh Pak Rudi yaitu …
a. Pidato manuskrip
b. Pidato ekstemporer
c. Pidato memoriter
d. Pidato impromtu

3. Hadirin yang terhormat. Jika kita cermati, bala alam yang terjadi akhir-akhir ini banyak disebabkan oleh ulah insan yang kurang bertanggung tpendapat. Manusia ingin menang sendiri. Manusia memanfaatkan kekayaan alam sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan keselamatan lingkungan dan insan yang bertindak semaunya sendiri…..
Pokok isi pidato di atas adalah….
a. Bencana alam yang terjadi perlu dicermati
b. Bencana alam terjadi lantaran ulah insan yang kurang bertanggung tpendapat.
c. Manusia yang ingin menang sendiri mengakibatkan terjadinya bala alam.
d. Banyak insan memanfaatkan kekayaan alam sebanyak-banyaknya tanpa memerhatikan keselamatan lingkungan.

4. Kesimpulan yang sempurna untuk metidak ada yang kurangi titik-titik pada pidato di atas adalah….
a. Untuk itu, sudah selayaknya kita cegah tindakan semena-mena tersebut biar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
b. Sehingga, wajarlah jikalau bala alam berturut-turut melanda negeri tercinta kita ini.
c. Selain itu, penebangan hutan, pemmembuangan sampah sembrono dan lain sebagainya turut dilakukan oleh masyarakat sekitar pada ketika ini.
d. Maka, sudah selayaknya insan ibarat itu harus didiberikan terhukum yang tegas oleh pemerintah biar jera.

5. Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air yang saya cintai, Melalui sebuah momen yang sangat sempurna ini, perkenankan saya memberikan pidato dalam rangka “Hari Lingkungan Hidup”, untuk dijadikan renungan bagi saudara-saudaraku tiruana. Namun sebelumnya marilah kita memanjatkan rasa syukur kita terhadap Tuhan YME atas segala limpahan rahmat-Nya sehingga kita dikaruniai kesehatan dan kesempatan untuk berkumpul di tempat ini.
Teknik berpidato yang sempurna dari penggalan pidato di atas adalah…
a. Intonasi tinggi, artikulasi jelas, dan volume besar
b. Intonasi tinggi, artikulasi jelas, dan volume kecil
c. Intonasi sedang, artikulasi jelas, dan volume besar
d. Intonasi sedang, artikulasi jelas, dan volume kecil

6. Hadirin yang saya hormati,
Generasi 1945 telah berjuang dengan jiwa dan raga untuk merebut dan menegakkan kemerdekaan. Apa yang mereka lakukan bukan semata-mata untuk diri sendiri, tetapi juga untuk generasi penerus.
Setiap generasi memikul beban berupa warisan yan harus dipelihara sebaik-baiknya. Warisan yaitu amanat. Melecehkan amanat sama pengertian dan penjelasannya dengan meniru sumpah. Hal ini yang dihentikan dilakukan oleh generasi mana pun.
Hal yang paling penting dan paling sesuai dengan ilustrasi kutipan pidato tersebut adalah…
a. Pengorbanan generasi 1945 harus diteladani oleh generasi penerus. Generasi penerus menanggung beban warisan dari generasi 1945.
b. Generasi 1945 berjuang dan berkorban merebut kemerdekaan juga untuk generasi penerus. Kita harus memelihara amanat generasi 1945.
c. Generasi 1945 telah berhasil merebut kemerdekaannyadan mewariskannya kepada generasi penerus sehingga generasi penerus harus bertanggung tpendapat memeliharanya.
d. Pejuang yang baik yaitu pejuang yang rela berkorban demi bangsa dan negara. Generasi penerus yang baik yaitu generasi yang tidak melecehkan amanat.

7. Berikut ini merupakan kesalahan pengunaan kaidah bahasa dalam berpidato, kecuali ….
a. Puji dan syukur kita panjatkan kemunculan Tuhan YME.
b. Waktu dan tempat kami persilahkan
c. Yang terhormat kepala sekolah, ibu guru, staf tata
usaha dan siswa-siswa.
d. Demikian pidato singkat dari saya, dan saya akhiri dengan Wassalamualaikum.

8. Berikut ini merupakan sebuah komentar yang bersifat persetujuan dari sebuah cara memberikan ceramah adalah….
a. Menurut saya, pencermah tadi sangat baik dalam memberikan materi. Namun, rintangannya yaitu ceramah terebut tidak ada mengutip satu pun hadist dari Rausullulah.
b. Banyak hal yang bisa dipetik dari kisah penceramah tadi, meskipun cara penyampaiannya cenderung bertele-tele.
c. Menurut pendapat saya, cara penyampaian materi yang dilakukan penceramah tadi sudah memenuhi kriteria. Karena tiruana pendengar bisa dengan praktis menagkapnya sehingga tidak membosankan.
d. Menurut pendapat saya, benar apa yang disampaikan penceramah tadi, bahwa insan memang tidak akan hidup infinit langgeng dan infinit selamanya. Untuk itu saya merasa kagum terhadap isi materi ceramah tersebut.

9. Hadirin yang berbahagia, setiap hari kita memerlukan air, baik untuk mandi, minum, atau mencuci. Di bidang pertanian air dipakai untuk mengairi sawah, Di wilayah tertentu air sanggup dipakai untuk saran transportasi. Di bidang teknologi bisa dimanfaatkan untuk menggerakan kincir sebagai pembangkit listrik.
Kesimpulan yang sanggup diambil dari isi pidato di atas adalah….
a. Setiap insan memerlukan air untuk hidup.
b. Tanpa air kita tidak bisa melaksanakan aktivitas.
c. Dibeberapa bidang air sangat diperlukan.
d. Air mempunyai peranan yang cukup penting.

10. (A) Sekali lagi, sungguh susah sekali kita memprediksikan apakah kita telah terinfeksi HIV dan AIDS atau tidak. Bahkan banyak sekali penderita yang telah sakit-sakitan terjangkit HIV justru diperkirakan yang didapat dari kedokteran mengambarkan si penderita tidak sengaja tipus, atau penyakit lain.
(B) AIDS bukanlah penyakit yang sanggup dispelekan. Sampai kini Badan kesehatan dunia belum sanggup menemukan/ membuat obat untuk menyembuhkan AIDS itu sendiri. tapi dengan beberapa uraian tadi kita selaku sampaumur generasi muda yang diharapkan mempunyai konstribusi yang tinggi dalam penciptaan generasi yang sehat haruslah mempunyai rambu-rambu batasan untuk mencegah biar HIV tidak menjangkit dalam hidup kita.Dengan cara apa?
(C) Demikian pidato dari saya. Terimakasih atas perhatiannya dan mohon maaf jikalau ada perkataan saya yang kurang baik dan kesalahan saya selama berpidato baik secara disengaja atau tidak disengaja.
(D) Tentunya dengan cara hidup sehat dengan tidak berganti-ganti pasangan seks diluar nikah tanpa alat kontrasepsi, tidak memakai jarum suntik serta menjauhi obat-obat terlarang, tidak menerima/melakukan transfusi darah sembrono. Insya Allah dengan cara-cara tadi ditambah dengan memperhatikan rambu-rambu agama kita akan terhindar dari HIV dan AIDS itu sendiri.
(E) Hal ini dikarenakan terbatasnya metode penditeksian HIV di Indonesia. Khususnya, hanya ada beberapa metode untuk menguji seseorang itu terjangkit HIV atau tidak. Diantaranya yaitu tes water bload dengan memakai metode ELISA yang hanya ada disalah satu Rumah Sakit di Jakarta, serta metode layanan Konseling VCT yang kini juga telah masuk ke rumah sakit-rumah sakit di beberapa kota termasuk di Palembang ini sendiri.
(F) Hadirin yang saya muliakan,
(G) Maka daripada itu, marilah kita selamatkan masa depan bangsa, keluarga dan diri kita sendiri dengan mengakibatkan kita sebagai insan yang berakhlak.Selamat Hari AIDS sedunia.Semoga Dunia terutama Indonesia sanggup menjadi rumah yang sehat tanpa AIDS.
Susunan urutan yang sempurna dari naskah pidato di atas adalah……
a. (F), (A), (E), (D), (B), (G), (C)
b. (F), (A), (E), (G), (B), (D), (C)
c. (F), (A), (E), (B), (G), (D), (C)
d. (F), (A), (E), (B), (D), (G), (C)

Benar = …….. Salah = ……. Nama Pemeriksa = ………..


1. Jelaskan dengan kalimatmu sendiri mengenai pengertian dari:
a. Intonasi
b. Ekspresi
c. Volume

1) Tuliskan enam contoh kalimat salam pembuka dalam berpidato!

3. Jelaskan kapan saja kita harus memergunakan pidato:
a. Impromtu,
b. Manuskrip,
c. Memoriter,
d. Ekstemporan.

4. Buatlah sebuah teks pidato dengan tema yang sedang hangat diperbincangkan ketika ini!

5. Setelah membuat pidato, coba tuliskan kesimpulan pidatomu itu!

Sumber : harus di isi/search?q=pidato-ceramah-pengertian-ciri-tujuan-jenis-macam  

Demikian materi Bahasa Indonesia Kelas 9 semester 2 Bab Melatih Keterampilan dalam Berpidato / Ceramah beserta contoh soalnya. Semoga berkhasiat..
Advertisement

Iklan Sidebar