Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat tiba di blog . Senang sekali rasanya kali ini sanggup kami bagikan bahan Bahasa Indonesia ihwal Majas (gaya bahasa), mencakup pengertian, jenis atau macam-macam majas, dan misalnya dalam kalimat. Secara umum, majas terbagi 4 macam yaitu Majas Perbandingan, Majas Pertentangan, Majas Sindiran, dan Majas Penegasan. Baiklah mari kita bahas setidak ada yang kurangnya..
Pengertian Majas
Majas atau gaya bahasa yaitu bahasa kiasan yang di gunakan untuk mempercantik susunan kalimat yang bertujuan mengakibatkan kesan imajinatif serta bisa membuat dampak dan imbas-dampak dan efek tertentu baik itu melalui ekspresi atau tertulis untuk pembaca dan pendengarnya.
Kita niscaya sering menemukan penggunaan majas knorma dan sopan santun kita membaca karya sastra tulis seperti Puisi, pantun, novel, cerpen, hikayat, maupun dalam suatu artikel. Penggunaan majas dalam sebuah karya sastra bertujuan untuk membuat karya sastra tersebut semakin bagus, bermutu dan berkharisma, dan semakin hidup.
Jenis / Macam-Macam Majas Beserta Contohnya.
Secara umum, majas (gaya bahasa) terbagi dalam 4 jenis, yaitu :
1. Majas Perbandingan
2. Majas Pertentangan
3. Majas Sindiran
4. Majas Penegasan
Untuk ludang kecepeh jelasnya, marilah kita bahas keempat jenis majas tersebut satu-persatu ya..
A. Majas Perbandingan
Pengertian Majas Perbandingan majas yang menyatakan perbandingan 2 hal atau ludang kecepeh yang mempunyai kesetaraan tingkat. Majas perbandingan biasanya berupa kiasan yang ditujukan untuk meningkatkan kesan yang didapat oleh pembaca atau pendengarnya.
Majas Perbandingan dibedakan menjadi 8 (delapan) macam. Berikut jenis / macam-macam majas perbandingan beserta pola dalam kalimat.
1) Majas Perumpamaan (Asosiasi)
Majas perumpamaan yaitu majas yang membandingkan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, ibarat, bak, seperti, laksana, dan lain sebagainya. Majas perumpamaan sering disebut juga dengan majas asosiasi.
Berikut ini beberapa pola Majas Asosiasi :
a) Tekadnya besar lengan berkuasa bagaikan baja.
b) Mukanya pucat bagai mayat.
c) Wajahnya sangat elok bagaikan bidadari.
d) Mereka berdua sangat mirip mirip pinang dibelah dua.
e) Senyumanmu manis mirip gula jawa.
2) Majas Metafora
Majas metafora yaitu majas yang mengungkapkan ungkapan secara eksklusif berupa perbandingan analogis. Majas metafora juga diartikan sebagai suatu majas yang dibentuk dengan frase yang secara implisit tidak berarti, namun eksplisit sanggup mewakili suatu maksud lain yang didasari pada perbandingan atau persamaan.
Pemakaian kata atau kelompok kata dalam majas metafora bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang menurut persamaan atau perbandingan.
Contoh Majas metafora antara lain :
a) Anakku itu yaitu satu-satunya harta karunku. (harta karun = sangat berharga)
b) Kemarin malam, pasar di desaku ludes dilalap si andal merah.
c) Maria selalu menjadi bintang kelas.
d) Tikus berdasi mulai kebakaran jenggot mengetahui kroninya tertangkap.
e) Di kelas, ia menjadi anak emas.
3) Majas Personifikasi
Majas personifikasi yaitu majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seperti mempunyai sifat mirip manusia.
Beberapa Contoh Majas personifikasi antara lain:
a) Angin puting beliung mengamuk memporak-porandakan kota.
b) Ombak maritim berkejaran ke tepi pantai.
c) Laptop bau tanah inilah yang selalu setia menemaniku.
d) Peluit wasit menjerit panjang menjadi mengambarkan pertandingan telah usai.
e) Matahari ikut tersenyum menyaksikan terlaksananya pernikahannya.
4) Majas Alegori
Majas alegori yaitu majas yang digunakan untuk menjelaskan maksud tertentu secara tidak eksklusif (non harfiah) namun masih saling berkaitan. Majas ini menjelaskan suatu hal secara tersirat memakai perbandingan hal lain. Majas ini irip dengan majas metafora, tetapi membandingkan secara keseluruhan / utuh. Alegori biasanya berbentuk kisah yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh Majas Alegori:
• Berumah tangga itu diumpamakan mirip mengarungi samudra dengan bahtera, terkadang dijumpai indahnya panorama yang begitu mempesona tapi tidak jarang mengenai hantaman ombak dan topan menerpa, membuat guncangan dahsyat ke kita.
• Perjalanan hidup insan mirip sungai yang mengalir menyusuri tudang kecepeng-tudang kecepeng, yang kadang kala tidak ringan dan sepele ditebak kedalamannya, yang rela mendapatkan segala sampah, dan yang pada karenanya berhenti knorma dan sopan santun bertemu dengan laut.
• Dunia ini bagaikan tumbuhan hijau yang bisa menyihir mata setiap insan yang memandangnya. Sangat menakjubkan dan begitu indah. Tapi lambat laun ia akan menguning kering yang pada karenanya musnah
• Otak insan laksana mata pisau, semakin digunakan semakin tajam dan membuatnya semakin disegani manusia. Namun jikalau dibiarkan tergeletak begitu saja, lambat laun akan tumpul, mengarat dan tidak lagi menyilaukan.
5) Majas Simbolik
Pengertian Majas simbolik yaitu majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang. Pada umumnya simbol yang digunakan dalam majas ini sudah dengan memperringan dan sepele dipahami oleh banyak orang.
Contoh Majas simbolik antara lain :
a) Semua juga tahu kalau ia yaitu buaya darat.
b) Persoalan itu sekarang masuk ke meja hijau.
c) Kamu itu mirip bunglon. (bunglon, lambang orang yang tidak berpendirian)
d) Ia yaitu seorang bunga desa di kampungku.
e) Ia menjadi kambing hitam atas kekalahan tim.
6) Majas Metonimia
Majas metonimia yaitu majas yang memakai ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut. Mudahnya, mirip memakai brand atau nama khusus suatu benda sebagai pengganti nama benda lain yang ludang kecepeh umum.
Contoh Majas metonimia antara lain :
a) Di kantongnya selalu terselib sebungkus Djarum. (maksudnya rokok Djarum)
b) Siti membeli 4 botol Aqua untuk tamunya. (Air minum)
c) Besok, saya akan pergi ke Surabaya naik Garuda (maksudnya pesawat)
7) Majas Sinekdoke
Majas sinekdoke yaitu majas yang menyebutkan kepingan untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Terdapat dua jenis majas ini, yaitu majas sinekdoke pars pro toto dan sinekdoke totem pro parte.
a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh :
- Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
- Untuk sanggup menyaksikan tubruk final nanti, per kepala wajib membayar Rp. 200.000,-
b) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
- Indonesia berhasil mengalahkan Malaysia dengan skor 3-0.
- Semoga saja Indonesia menjadi juara umum dalam Sea Game nanti.
8) Majas Simile
Majas simile yaitu majas yang membandingkan secara eksplisit (jelas) antara dua hal dengan memakai kata penghubung,layaknya, ibarat, umpama, bak, bagai dan lain sebagainya. Dilihat sekilas majas ini mirip dengan majas perumpamaan / asosiasi.
Contoh Majas Simile antara lain :
a) Senyumanmu sungguh indah bagaikan bunga yang bermekaran.
b) Raisa begitu elok kolam bidadari dari surga.
c) Sejuknya perkataan ibu bagaikan embun di pagi hari.
d) Mereka mirip anjing dan kucing, tak pernah akur.
e) Mereka bagaikan keyboard dan mouse yang saling metidak ada yang kurangi
B. Majas Pertentangan
Majas kontradiksi yaitu majas yang biasa digunakan untuk menyatakan suatu hal yang bahwasanya dengan istilah yang berlawanan. Penggunaan majas kontradiksi ditujukan untuk mendapatkan kesan yang diterima oleh pembaca atau pendengar ihwal hal yang disampaikan.
Majas Pertentangan dibedakan menjadi 4 (empat) macam. Berikut jenis / macam-macam majas kontradiksi beserta pola dalam kalimat.
1) Majas Antitesis
Majas antitesis yaitu majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.
Contoh Majas Antitesis :
a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan ekspo barongan di kota Blora.
b) Miskin kaya, elok jelek sama saja di mata Tuhan, alasannya yaitu yang membedakan yaitu ketaqwaan seseorang.
c) Besar kecilnya rejeki tetap wajib kita syukuri
2) Majas Paradoks
Majas paradoks yaitu majas yang mengandung kontradiksi antara pernyataan dan fakta yang ada. Di antara macam macam majas lainnya, majas paradoks yaitu majas yang cukup sering dijumpai dalam sebuah roman atau novel.
Berikut yaitu beberapa pola majas paradoks :
a) Aku merasa sepi di tengah hiruk pikuk di kota ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.
3) Majas Hiperbola
Majas berlebihan yaitu majas yang berupa pernyataan berludang kecepehan dari kenyataannya dengan maksud memmemberikankan kesan mendalam atau meminta perhatian.
Contoh Majas Hiperbola antara lain:
a) Harga ponsel canggih itu mencekik leher.
b) Jeritan hatiku terdengar hingga langit ketujuh.
c) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.
d) Cintaku padamu setinggi gunung Himalaya.
e) Aku akan terus mencarimu meski ke ujung dunia.
4) Majas Litotes
Majas litotes yaitu gaya bahasa dengan ungkapan yang dikecilkan atau direndahkan daripada kenyataannya. Tujuan penggunaan majas ini yaitu cara untuk merendahkan diri dihadapan pembaca atau pendengarnya.
Contoh Majas Litotes :
a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Aku yang ndeso ini hanya sanggup mengajarkan ini.
c) Aku akan sangat bahagia bila kau sudi ke gubuk bau tanah kami ini.
C. Majas Sindiran
Majas Perbandingan ialah majas yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.
Majas sindiran dibedakan menjadi 3 (tiga) macam. Berikut jenis / macam-macam majas sindiran beserta contoh dalam kalimat :
1) Majas Ironi
Majas Ironi yaitu majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud menyindir.
Berikut beberapa pola Majas Ironi :
a) Ia benar-benar anak yang rajin, kiprah dari gurunya menggunung tak tersentuh.
b) Bagus sekali tulisanmu itu, hingga saya tak sanggup membacanya.
c) Ia memang karyawan teladan, jam segini gres datang.
d) Bagus sekali perkataanmu, ia niscaya sakit hati mendengar ini.
2) Majas Sinisme
Majas Sinisme yaitu majas yang menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh Majas Sinisme :
a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu.
b) Aku gembira menerima evaluasi 7 dengan kerja kerasku sendiri, daripada kau menerima evaluasi 10 dengan cara curang.
c) Lama-lama saya bisa jadi absurd melihat tingkah lakumu itu.
3) Majas Sarkasme
Majas Sarkasme yaitu majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.
Contoh Majas Sarkasme :
a) Mau muntah saya melihat wajahmu, pergi sana!
b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!
c) Kau memang insan berhati iblis, saya menyesal pernah mengenalmu.
D. Majas Penegasan
Majas Penegasan ialah majas yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.
Majas Penegasan dibedakan menjadi 7 (tujuh) macam. Berikut ini macam-macam majas penegasan dan misalnya dalam kalimat :
1) Majas Pleonasme
Majas Pleonasme yaitu majas yang memakai kata-kata secara berludang kecepehan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.
Contoh Majas Pleonasme :
a) Semua siswa yang di atas semoga segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.
c) Cepat turun ke bawah, atau kau tak menerima jatah makan.
d) Ayah membelikan kami beraneka ragam macam buah.
e) Dinda riang gembira alasannya yaitu ia diterima di Perguruan Tinggi Negeri.
2) Majas Repetisi
Majas Repetisi yaitu majas pengulangan suatu kata dalam beberapa frasa dengan tujuan menegaskan suatu maksud.
Contoh Majas Repetisi :
a) Engkaulah yang kutunggu, engkaulah yang kunanti, engkaulah yang kuharap.
b) Marilah kita sambut jagoan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.
c) Dia, ia dan ia saja yang ada dalam pikiranku ketika ini.
d) Siti terus belajar, mencar ilmu dan mencar ilmu alasannya yaitu ingin mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri.
3) Majas Paralelisme
Majas Paralelisme yaitu majas perulangan yang biasanya digunakan untuk penegasan pengertian dan klarifikasi frase di dalam puisi.
Contoh Majas Paralelisme :
Cinta yaitu pengertian
Cinta yaitu kesetiaan
Cinta yaitu rela berkorban.
4) Majas Tautologi
Majas Tautologi yaitu majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu memakai kata bersinonim.
Contoh Majas Tautologi :
a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
b) Betapa sepi malam ini, betapa sunyi pengberharap ini
c) Seharusnya sebagai sobat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.
d) Kau memang cerdik, kau memang cerdas, kau memang cerdik.
e) Hancur-lebur hatiku, sesudah kau putuskan hubungan ini.
5) Majas Klimaks
Majas Klimaks yaitu majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut dan makin usang makin meningkat.
Contoh Majas Klimaks :
a) Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang bau tanah ikut antri untuk membeli minyak.
b) Ketua RT, RW, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.
c) Harga souvenir di toko itu bervariasi dari puluhan ribu, ratusan ribu, hingga jutaan rupiah.
6) Majas Antiujung asa
Majas Antiujung asa yaitu majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut yang makin usang menurun.
Contoh Majas Antiujung asa :
a) Kepala sekolah, guru, dan siswa melakukan upacara dengan hikmad.
b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung tiruana orang merayakan HUT RI yang ke-72.
c) Baju tersebut tersedia dalam ukuran XXL, XL, L, M hingga S.
d) Tak peduli kau tua, muda, atau bawah umur sekalipun, merokok itu berbahaya bagi kesehatan.
7) Majas Retorik
Majas Retorik yaitu majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan tpendapatan. Tujuannya memmemberikankan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh Majas Retorik:
a) Kata siapa harapan sanggup terwujud cukup dengan sekolah formal saja?
b) Apakah ini orang yang selalu kau bangga-banggakan ?
c) Apa iya kau tak mencintainya, sedangkan sorot matamu telah mengatakannya?
d) Benarkah kau tak butuh uang ini, sedang kebutuhanmu begitu banyak?
Demikian bahan Bahasa Indonesia ihwal Majas (gaya bahasa), mencakup pengertian, jenis atau macam-macam majas, dan misalnya dalam kalimat yang sanggup kami sampaikan. Semoga sanggup membantu..
Advertisement