'/> Lompat Jauh -->

Info Populer 2022

Lompat Jauh

Lompat Jauh
Lompat Jauh
Lompat jauh merupakan salah satu nomor dalam cabang olahraga atletik. Tujuan lompat jauh ialah melaksanakan lompatan sejauh mungkin dengan teknik dan mekanisme yang telah ditetapkan. Sementara itu, lompat jauh gaya menggantung merupakan salah satu gaya dalam nomor lompat. Pada dasarnya, teknik yang dimiliki setiap gaya dalam nomor lompat jauh sama saja. Namun, perbedaannya terletak dikala perilaku di udara, seperti lompat jauh gaya menggantung. Teknik gerakan ini disebut sebagai gaya menggantung karenasikap tubuh dikala berada di udara seperti menggantung atau melenting sehingga gaya ini juga dikenal sebagai lompat jauh gaya lenting. Berikut akan diuraikan keterampilan
teknik lompat jauh gaya menggantung yang harus Anda kuasai.

Ada tiga cara perilaku melayang di udara (gaya) dalam lompat jauh, diantaranya
  1. Gaya jongkok (waktu melayang bersikap jongkok)
  2. Gaya lenting (waktu di udara tubuh dilentingkan) atau sering disebut gaya menggantung.
  3. Gaya berjalan diudara (waktu di udara kaki bergerak seperti berjalan).
1.   Teknik lompat jauh gaya menggantung

a.    Awalan 

Awalan lompat jauh gaya menggantung dilakukan dengan cara lari cepat dari jarak 35-45 meter. Namun, jarak tersebut tidak mutlak, tetapi disesuaikan dengan kemampuan mencapai kecepatan maksimal setiap pelompat. Tujuan awalan atau ancang-ancang yakni untuk mendapat kecepatan yang setinggi-tingginya semoga dorongan massa ke depan lebih besar

Cara melaksanakan awalan atau ancang-ancang lompat jauh sebagai berikut:
  • Lari ancang-ancang tergantung pada kemampuan masing-masing.
  • Tambah kecepatan lari ancang-ancang bertahap sebelum bertumpu atau bertolak pada balok tumpu.
  • Pinggang diturunkan sedikit pada satu langkah selesai ancang-ancang.

 b.   Tolakan 

Tolakan merupakan upaya untuk mendapat lompatan yang tinggi dan jauh. Teknik ini dilakukan oleh salah satu kaki yang terkuat. Badan sewaktu menumpu jangan terlalu condong menyerupai halnya melaksanakan lari/ ancang-ancang. Tumpuan harus kuat, cepat dan aktif keseimbangan tubuh dijaga semoga tidak oleng/ goyang. Berat tubuh sedikit di depan titik tumpu, gerakan kaki menelapak dari tumit ke ujung kaki, dengan tempo yang cepat. Gerakan ayunan lengan sangat membantu menambah ketinggian dan juga menjaga keseimbangan badan. 

Tumpuan atau tolakan kaki harus berpengaruh semoga tercapai tinggi lompatan yang cukup tanpa kehilangan kecepatan maju. Kaki ayun digerakkan secara aktif semoga membantu menaikkan tubuh dan menjaga keseimbangan berat tubuh sedikit di depan titik tumpuan.

Cara melaksanakan referensi atau tolakan sebagai berikut:
  1. Ayunkan paha dan kaki keposisi horizontal dan dipertahankan.
  2. Luruskan sendi mata kaki, lutut, dan pinggang pada waktu melaksanakan tolakan.
  3. Bertolaklah ke depan dan ke atas.
  4. Sudut tolakan 45 derajat.

c.    Saat berada di udara 

Pada posisi ini, setiap gaya dalam lompat jauh sanggup terlihat. Selain itu, gaya yang dipakai sanggup memengaruhi hasil lompatan. Sebagaimanagaya berjalan di udara, gaya menggantung pun merupakan gaya yang sering dipakai oleh para pelompat nasional dan internasional. Teknik dikala di udara ini, tubuh harus diusahakan melayang selama mungkin di udara dalam keadaan seimbang. 


d.    Pendaratan 

Pendaratan merupakan upaya mendaratkan tubuh pada kolam pasir. Saat mendarat, pelompat harus melaksanakan teknik pendaratan yang baik dan benar. Jika terjadi kesalahan maka akan merugikan pelompat sendiri. Pendaratan yang baik yaitu ketika jatuh memakai kedua kaki dan tangan ke depan, Kaki tidak kaku dan tegang, melainkan lemas dan lentur. Maka sendi lutut harus siap menekuk pada dikala yang tepat. Gerakan ini memerlukan waktu (timing) yang tepat. jangan hingga tubuh atau tangan jatuh kebelakang alasannya sanggup membahayakan bagi si pelompat itu sendiri.

 Lompat jauh merupakan salah satu nomor dalam cabang olahraga Lompat Jauh
Tehnik Lompat Jauh

2.   Peraturan Lompat Jauh
  • Lintasan awalan lompat jauh lebar minimal 1,22 meter dan panjang 30 - 50 meter.
  • Panjang papan tolakan 1,22 meter, lebar 20 cm, dan tebal 10 cm.
  • Pada sisi erat dengan daerah mendarat harus diletakkan papan plastisin untuk mencatat bekas kaki pelompat jikalau ia berbuat salah tolak sekurang - kurangnya 1 meter dari tepi depan kolam pasir pendaratan.
  • Lebar daerah pendaratan minimal 2,75 meter jarak antara garis tolakan hingga selesai daerah lompatan minimal 10 meter.
Gambar Lapangan Lompat Jauh

3.   Latihan lompat jauh gaya menggantung

Bagi pemula jikalau ingin meningkatkan keterampilan teknik lompat jauh gaya menggantung harus dilakukan latihan yang intensif. 

Beberapa bentuk latihan untuk menyebarkan keterampilan teknik lompat jauh gaya menggantung sebagai berikut. 

a.    Latihan lompat tanpa awalan 

Cara melaksanakan lompat tanpa awalan sebagai berikut. 
  • Berdiri di atas dingklik dengan ketinggian 30 cm. Kemudian, lakukan lompatan ke bawah sambil melentingkan badan. 
  • Berdiri di tepi kolam pasir dengan memakai dua kaki, kemudian melompat ke kolam pasir sambil menggantungkan badan.


b.   Latihan lompat jauh gaya menggantung dengan awalan

Cara melaksanakan lompat jauh gaya menggantung dengan awalan sebagai berikut. 
  • Lari dengan awalan 3 hingga 5 langkah. Kemudian, tolakkan salah satu kaki pada papan tolak. 
  • Lakukan awalan dari jarak 10 meter, kemudian lakukan tolakan dengan berpengaruh dan mendaratlah di kolam lompat.
Tujuan utama lompat jauh ialah melompat sejauh-jauhnya dari papan tolak ke kolam pasir. Untuk sanggup melakukannya, Anda perlu memerhatikan beberapa hal penting, antara lain sebagai berikut:
  1. Tidak mengubah kecepatan berlari hingga mencapai papan tolak. 
  2. Capailah dorongan yang cepat dan dinamis dari papan tolak. 
  3. Koordinasi ayunan lengan dan gerak kaki harus harmonis. 
  4. Gerakan dilakukan dengan kecepatan dan kekuatan yang maksimal. 
  5. Teknik pendaratan harus dilakukan dengan tepat. 
  6. Kuasai gerakan koordinasi seluruh badan. 
Beberapa kesalahan umum yang dilakukan para pelompat, terutama 
pelompat pemula sebagai berikut:
  • Mengubah kecepatan dan teladan gerak dikala menjelang papan tolak.
  • Menolakkan kaki di bab tumit sehingga kecepatan dan tolakan tidak memadai. 
  • Sikap tubuh dikala di udara tidak seimbang. 
  • Kaki kurang di angkat dikala pendaratan. 
  • Salah satu kaki mendahului dikala melaksanakan pendaratan.



Advertisement

Iklan Sidebar