'/> Sepak Takraw -->

Info Populer 2022

Sepak Takraw

Sepak Takraw
Sepak Takraw
A.   Sejarah Permainan Sepak takraw


Sepak takraw ialah permainan sepak raga yang telah dimodifikasi untuk dijadikan sebuah permianan yang kompetitif. Sepak raga sebagai dasar permainan sepak takraw ialah olahraga permainan tradisional Indonesia dimainkan oleh 6 – 7 orang secara melingkar.
Pada periode 1945 – 1986 ada kecendrungan pada periode ini sepak raga lebih digairahkan beberapa propinsi di SULSEL dan beberapa tempat di Sumatra tetap terpelihara. Pada tahun 1970 tiba rombongan pemain sepak takraw dari Malaysia dan beberapa bulan kemudian tiba dari Singapura memperkenalkan sepak raga jaring.

Pemerintah dalam hal ini Ditjen Olahraga yang dipimpin oleh Mayjen Supardi, membuatkan sepak takraw dengan cikal bakal sepak raga. Pada tanggal 16 Maret 1970 didirikan organisasi Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia (PERSERASI) dengan Ketua Umum Drs. Moh. Yunus Akbar, dan pada tangal 6-8 Oktober diadakan kongres I semacam munas yang dihadiri 24 PEMDA.

Pada periode tahun 1987 salah satu putusan Kongres I 1986 ialah pemilihan pengurus besar yang gres yaitu Ir. H. Marjoeni. Dengan hasil keputusan antara lain ialah dirubahnya sebutan “Sepak raga” menjadi “Sepak takraw”.

Sejak berkembangnya media cetak dan elektronika, kegiatan olahraga sepaktakraw menjadi suatu perhatian yang serius. Kaum renta mulai mengenang kembali teladan sepak raga yang pernah ditekuninya. Di beberapa kabupaten di Propinsi NTB mulai mencoba bermain sekalipun dengan peralatan yang sangat sederhana.

Memperhatikan kenyataan tersebut, Koni Propinsi NTB mengambil inisiatif dengan menyelenggarakan Penataran Pelatihan pada tanggal 22 April 1983 hingga tangal 2  Mei 1983 dengan peserta 20 orang dari jajaran Kanwil Depdikbud propinsi NTB, yaitu para guru olahraga dan tenaga keolahragaan fungsional.

Penanggung jawab kurikulum penataran tersebut ialah Drs. A Hamidsyah Nur dari Universitas 11 Maret Surakarta, dan sebagai penanggung jawab tekhnis persepak-takrawan baik teori maupun praktiknya ialah Drs. Alwi Cae dari Ujung Pandang (pelatih nasional team sepaktakraw Indonesia).

Penutupan penatara tersebut bertepatan dengan Hardiknas 1983, maka pada upacara tersebut secara simbolis ke 20 tenaga hasil penataran tersebut diserahkan kepada Kepala Kanwil Depdikcut Propinsi NTB guna dibina dan dikembangkan lebih lanjut.

Hasil penataran tersebut merupakan embrio pencetus untuk pembibitan. Selanjutnya dilaksanakan penataran instruktur untuk pulau Lombok bertempat di SKB Selong dan untuk pulau Sumbawa bertempat di SKB Alas dengan jumlah peserta masing-masing 23 orang. Dengan adanya instruktur tersebut ke 7 SKB di NTB dalam kegiatan rutinnya antara lain mencantumkan latihan pembina sepaktakraw guna diterapkan dalam kegiatan desa binaan.

Memperhatikan jumlah club baik club putra maupun club perempuan serta persaingan yang ketat maka persepaktakrawan NTB memiliki masa depan yang cukup cerah. Telbih lagi dengan adanya kelas olahraga di Sekolah Menengah Pertama di setiap Kabupaten se NTB, dengan sendirinya kurikulumolahraga sepaktakraw segera diterapkan.

B.   Pengertian Sepak takraw

Sepaktakraw berasal dari dua kata yaitu sepak dan takraw. “Sepak”  berarti gerakan menyepak sesuatu dengan kaki, dengan cara mengayunkan kaki di depan atau ke sisi (Depdikbud, 1995). Sedangkan “Takraw” berarti bola atau barang bundar yang terbuat dari anyaman rotan (Depdikbud, 1992). Kaprikornus sepaktakraw  ialah sepak raga yang telah dimodifikasikan untuk menjadikannya sebagai suatu permainan yang kompetitif. Sedangkan berdasarkan jago lain menyampaikan sepaktakraw ialah menyepak bola dengan samping kaki, sisi kaki bab dalam atau bab luar kaki yang terdiri dari tiga orang pemain (Sanafiah, 1992).

C.   Peraturan Permainan Sepak takraw

1.   Lapangan
  • Lapangan Sepak takraw seukuran dengan lapangan Badminton yaitu : 13,40 x 6,10 m
  • Sepak takraw sanggup dimainkan dalam gedung atau diluar gedung (apabila dimainkan didalam gedung maka tinggi loteng minimal 8 m dari lantai).
  • Keempat isi lapangan ditandai dengan cet atau lakban yang lebarnya  4 cm, diukur dari pinggir sebelah luar.
  • Areal bebas minimal 3 m dari garis luar lapangan bebas dari rintangan
  • Centre cirle yaitu garis tengah dengan lebar 2 cm.
  • Quarter circle yaitu garis seperempat lingkaran  dipojok garis tengah radius 90 cm diikur dari garis sebelah dalam.
  • The service circle ialah lingkaran service dengan radius 30 cm berada ditengah lapangan, jarak dari garis belakang 2,45 m dan jarak dari titik tengah garis lingkaran  kegaris tengah (Centre Line) 4,25m, jarak titik tengah lingkaran ialah 3,05m dari kiri dan kanan garis pinggir lapangan.
2.   Ukuran Tiang Net
  1. Putra: Tinggi net 1,55m dipinggir dan minimal 1,52 di bab tengah.
  2. Putri: Tinggi net 1,45m dipinggir dan minimal 1,42 di bab tengah.
  3. Kedudukan tiang 30cm diluar garis pinggir
3.   Jaring atau Net
  • Net terbuat dari tali atau benang besar lengan berkuasa atau nilon, dimana tiap lubangnya lebar 6 – 8 cm.
  • Lebar net 70 cm dengan panjang 6,10 m.
4.   Bola Takraw
  • Terbuat dari plastik dimana awalnya ialah terbuat dari rotan, dengan ukuran;
  • Lingkaran 42-44 cm untuk putra dan 43-45 cm untuk putri.
  • Berat bola ialah 170-180 gr untuk putra dan 150-160 untuk putri.
5.   Pemain-pemain
  • Permainan ini dimainkan oleh 2 (dua) “Regu” masing-masing regu terdiri dari 3 (tiga) orang pemain dan disetiap regu dilengkapi oleh 1 (satu) orang pemain cadangan
  • 1 (satu) dari tiga pemain diposisi belakang disebut back atau “Tekong” sebagai penyepak mula untuk memulai permainan.
  • Dua orang berada didepan yang berada pada sebelah kiri tekong  disebut “Apit kiri” dan yang berada pada sebelah kanan tekong  disebut “Apit kanan”.
6.   Kesalahan-kesalahan

    a.    Kesalahan Pihak Penyepak Bola
  • Apabila sebagai pelambung masih memainkan bola, melemparkan bola pada sobat sendiri, memantulkan, melempar dan menangkap lagi setelah wasit menyebut posisi angka.
  • Apabila mengangkat kaki, menginjak garis, menyentuh atau melewati garis bawah net ketika melaksanakan lambung bola.
  • Tekong melompat ketika melaksanakan service, kaki rujukan tidak berada dalam lingkaran atau menginjank garis lingkaran servis.
  • Tekong tidak menyepak bola yang dilambungkan kepadanya.
  • Bola menyetuh salah seorang pemain sendiri sebelum bola melewati net.
  • Bola jatuh diluar lapangan.
  • Bola tidak melewati net.
    b.   Kesalahan Pihak Penerima Service
  • Berusaha mengalihkan perhatian lawan ibarat : (isyarat tangan, menggertak, bersuara keras  atau menciptakan keributan).
    c.    Kesalahan kedua Pihak
  • Ada pemain yang mengambil bola dilapangan lawan.
  • Menginjak dan melewati satu telapak kaki garis tengah.
  • Ada pemain yang melewati lapangan lawan, walaupun diatas atau dibawah net kecuali pada ketika ”The Follow Trugh Ball”
  • Memainkan bola lebih dari tiga kali.
  • Bola mengenai tangan.
  • Menahan atau menjepit bola antara lengan dan tubuh atau antara dua kaki dengan bola.
  • Bola mengenai loteng atau pembetas lainnya.
7.   Sistem perhitungan angka
  • Apabila akseptor servis melaksanakan ksesalahan otomatis akan memperoleh angka sekaligus melaksanakan sepak mula lagi bagi penyepak mula.
  • Angka kemenangan setiap set maksimum 21 angka, kecuali pada ketika posisi angka 20-20, pemenang akan ditentukan pada ketika selisih dua angka hingga batas selesai 25 poin, ketika 20-20 wasit utama menyerukan batas angka 25 poin.
  • Memberikan kesempatan istirahat 2 menit masing-masing pada akhir  set pertama atau kedua termasuk Tie Break.
  • Apabila masing-masing regu memnangkan satu set, maka pemain akan dilanjutkan dengan set “Tie Break” dengan 15 poin kecuali pada posis 14-14, pemenang akan ditentukan pada selisih dua angka hingga batas hasilnya angka 17.
  • Sistem perhitungan angka memakai Relly Poin
  • Pergantian pemain.
    1. Setiap “Regu” hanya sanggup melaksanakan 1 (satu) kali pergantian pemain dalam satu pertandingan.
    2. Pergantian pemain diperbolehkan setiap ketika ketika bola mati melalui tim menejer atau instruktur yang disetujui oleh official atau petugas pertandingan
    3. Setiap regu sanggup menominasikan maximum dua orang cadangan tetapi hanya bolah melaksanakan pergantian pemain kali.
    4. Pemain yang menerima kartu merah sanggup diganti dengan ketentuan belum ada pergantian pemain sebelumnya.
8.   Posisi pemain pada ketika service
  • Sebelum permainan dimulai, kedua regu harus berada dilapangan masing-masing dalam posisi siap bermain.
  • Dalam melaksanakan sepak mula, salah satu kaki tekong berada dalam garis lingkaran service.
  • Kedua apit kita melaksanakan servis harus berada pada seperempat lingkaran.
  • Lawan atau regu akseptor servis bebas bergerak didalam lapangan sendiri.
9.   Official (petugas pertandingan)
  • Suatu pertandingan harus dipimpin technikal sebagai berikut :
  • 2 orang Technical Delegotate
  • 6 orang juri (dewan hakim)
  • 1 orang Official Refree
  •  2 orang wasit (wasit utama dan wasit dua)
  •  6 orang penjaga garis samping dan belakang
10.  Pinalty (hukuman)

Pemain yang menggar peraturan ini akan dikenakan sangsi atau eksekusi pernyataan         dari wasit apabila :
  • Memperlihatkan perilaku tidak sopan kepada pemain atau penonton juga pada wasit atas keputusan yang diambil.
  • Menghubungi wasit yang bertugas dengan keras mengenai suatu keputusan yang diambil.
  • Meninggakan lapangan permainan tanpa permisi kepada wasit yang memimpin pertandingan.
  • Memberikan bola kepada pihak lawan dengan memakai kaki atau melemparkannya dengan keras.
  • Berkelakuan tidak sopan selama permainan.
Apabila hal tersebut dilanggar oleh seseorang pemain maka wasit memakai kartu sebagai berikut:

§  Kartu Kuning
  • Sebagai tanda peringatan seorang pemain yang melaksanakan pelanggaran terhadap tata tertib ibarat yang diatas.
  • Kartu Merah
    • Apabila pemain telah mendapatkan kartu kuning pada pertandingan yang sama.
    • Sikap bergairah dan tidak sopan ibarat memukul, menendang, meludah dan lain-lain.
    • Menggunakan kata-kata kotor atau mencaci maki.
D.   Rangka Dan Tungkai

1.   Rangka

Rangka ialah seluruh tulang-tulang pada insan yang terbentuk oleh ± 200 b uah           tulang yang membentuk tubuh yang disebut  rangka. Kaprikornus rangka merupakan alat gerak       pasif pada manusia. Kegunaan rangka pada insan :
  • Memberikan bentuk pada tubuh
  • Melindungi alat-alat tubuh yang lunak atau vital ibarat paru-paru, otak, alat percernaan dan lain-lain.
  • Tempat melekatnya otot-otot dan urat.
  • Untuk mengokohkan tubuh
2.   Tungkai


 Tungkai merupakan tulang-tulang anggota gerak bawah, tulang tungkai terdiri dari              beberapa tulang kering yaitu : tulang betis, tulang tempurung lutut, empat belas                tulang pergelangan kaki (masing-masing 7 bauah), sepuluh tulang telapak kaki dan            dua puluh delapan ruas jari kaki (masing-masing jari 3 ruas kecuali ibu jari kaki 2                ruas).

E.    Ketetapan Sasaran Servis

Ketetapan target berarti benar atau sempurna pada yang diuji atau target dan servis ialah suatu teknik penyajian bola pertama untuk mengawali suatu permainan setelah wasit menyatakan pertandingan sudah dimulai, jadi yang dim aksud dengan ketetapan target servis pada penelitian ini ialah target servis yang dilakukan secara akurat atau benar terhadap target yang telah dibentuk untuk pengambilan sample pada siswa putra kelas VIII Putra SLTP 3 Narmada.

F.    Gambar Lapangan Sepak Takraw
Sepak takraw ialah permainan sepak raga yang telah dimodifikasi untuk dijadikan sebuah pe Sepak Takraw
Gambar lapangan Sepak takraw untuk tes servis

G.   Teknik-Teknik dalam sepak takraw

Upaya untuk sanggup bermain sepak takraw yang baik haruslah mengenal dan bisa menguasai ketrampilan yang baik ihwal dasar bermain sepak takraw. Untuk itu atlet harus menguasai teknik-teknik dasar dalam permainan sepak takraw. 

Teknik dasar bermain sepak takraw berdasarkan Ratinus Darwis :

  1. Sepak Sila
    • Sepak sila ialah menyepak bola dengan memakai kaki bab dalam gunanya untuk mendapatkan dan menimang bola, mengumpan dan menyelamatkan serangan lawan.
  2. Sepak Kuda (Sepak Kura)
    • Sepak kuda atau sepak kura ialah sepakan dengan memakai kura kaki atau dengan punggung kaki. Digunakan untuk menyelamatkan bola dari serangan lawan, memainkan bola dengan perjuangan menyelamatkan bola dan mengambil bola yang rendah.
  3. Sepak Cungkil
    • Sepak cungkil ialah menyepak bola dengan memakai kaki (jari kaki). Digunakan untuk mengambil bola yang jauh, rendah dan bola-bola yang liar pantulan dari bloking.
  4. Menapak
    • Menapak ialah menyepak bola dengan memakai telapak kaki. Digunakan untuk : smash ke pihak lawan, menahan atau membloking smash dari pihak lawan dan menyelamatkan bola erat net (jaring).
  5. Sepak Simpuh atau Sepak Badek
    • Sepak badek ialah menyepak bola dengan kaki bab luar atau samping luar. Digunakan untuk menyelamatkan bola dari pihak lawan dan mengontrol bola dalam perjuangan penyelamatan.
  6. Main Kepala (heading)
    • Main Kepala (heading) ialah memainkan bola dengan kepala. Digunakan untuk mendapatkan bola pertama dari pihak lawan, meyelamatkan bola dari serangan lawan.
  7. Mendada
    • Mendada ialah memainkan bola dengan dada, dipakai untuk mengontrol bola untuk sanggup dimainkan selanjutnya.
  8. Memaha
    • Memaha ialah memainkan bola dengan paha dalam perjuangan mengontrol bola, dipakai untuk menahan, mendapatkan dan menyelamatkan bola dari serangan lawan.
  9. Membahu
    • Membahu ialah memainkan bola dengan pundak dalam perjuangan mempertahankan dari serangan pihak lawan yang mendadak, dimana pihak pertahanan dalam keadaan terdesak dan dalam posisi yang kurang baik.



Advertisement

Iklan Sidebar